
Fakultas Sains dan Teknologi Untab Dukung Terwujudnya Bali Pulau Organik
KBRN,Tabanan: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Tabanan Melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada Kelompok Tani Organik Mertha Sarining Bhuana, Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Baturiti, Tabanan pada Minggu (18/12/2022). Pengabdian masyarakat kali ini mengambil topik utama “ Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan menuju Pertanian Organik” yang dilakukan sebagai salah satu bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi.
Ketua panitia pengabdian masyarakat tahun akademik 2022/2023, Ir. I Gede Made Rusdianta, M.Agb kepada RRI disela kegiatan menjelaskan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pertanian ramah lingkungan.
Menurutnya pertanian ramah lingkungan dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah pertanian berupa kotoran ternak, urin, sisa-sisa tanaman dan sisa-sisa bahan organik untuk pupuk organic sehingga penggunaaan pupuk kimia bisa dikurangi, bahkan tidak menggunakan sama sekali.
“ Penerapan pertanian organik juga dapat menekan biaya produksi dari penggunaan pupuk. Selain itu hasil pertanian organic akan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengkonsumsi bahan makanan organic,” ucap mantan Rektor Untab ini.
Rusdianta menambahkan, dari kegiatan pengabdian masyarakat pada kelompok tani ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif kepada masyarakat sekitar tentang pertanian ramah lingkungan sehingga kegiatan ini juga mendukung program pemerintah menuju Bali pulau organic dapat segera terwujud.
Dikatakan, pengabdian masyarakat ini mengambil tiga topik berupa penyuluhan dan demo pembuatan pupuk organik. Program studi Agroteknologi mengambil dua topik yaitu Pemanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organic dan Budidaya tanaman sayuran yang ramah lingkungan. Sementara Program studi Agribisnis mengambil topik yaitu Prospek pemasaran hasil pertanian organik.
Sementara Ketua Kelompok Tani Organik Mertha Sarining Bhuana Made Sandi mengatakan, dengan menggunakan pupuk organic pihaknya dapat menekan biaya produksi menjadi lebih murah dibandingkan menggunakan pupuk kimia. Hal ini dikarenakan bahan-bahan pupuk organic sudah tersedia disekitarnya dan bisa dibuat sendiri.
“ Diorganik tidak harus mahal bagi tiyang karena biayanya murah. Dan lucunya ketika kita pasarkan produk kita kasi harga murah malah dimarahin sama konsumen karena produk organic kenapa dijual murah,” ujarnya.
Made Sandi mengatakan, Kelompok Tani Organik Mertha Sarining Bhuana yang beranggotakan sebanyak 20 orang ini rutin memproduksi pupuk organic dengan memanfaatkan kotoran-kotoran sapi. Dengan demikian pupuk organic yang dihasilkan kelompok ini dapat digunakan sebagai pupuk pertanian sebagai pengganti pupuk kimia.
Sumber : https://rri.co.id/daerah/116172/fakultas-sains-dan-teknologi-untab-dukung-terwujudnya-bali-pulau-organik-melalui-pengabdian-masyarakat